86BERITA// TASIKMALAYA - Minggu 8 Agustus 2021. Sebentar lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan indonesia yang ke 76, (HUT RI yang ke 76). Aroma perayaan dan pemasangan bendera merah putih disetiap rumah atau dipinggir pinggir jalan sudah jauh jauh hari mulai di kibarkan.
Sebut saja mang Ade Usuf warga kampung Selaawi Panjang, desa Sukamenak, kec Sukarame, kab Tasikmalaya.
Ketika tim 86 media menemuinya dirumahnya yang sederhana, sebut saja mang Ade Usuf, beliau sedang Memasang bendera merah putih, dengan menggunakan tongkat dari bambu. Setelah selesai dipasang, terlihat bendera merah putih menjulang tinggi melewati atap rumahnya.
Mang Ade, meskipun memiliki kekurangan secara pisik maupun mental, tetapi tidak mempengaruhi antusias dan semangatnya untuk menyambut atau merayakan hari ulangtahun Republik Indonesia yang ke 76.
Penulis mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah hidup mang Ade Usuf. Sudah bukan rahasia lagi, dampak dari globalisasi, dewasa ini ada kecenderungan melemahnya/terkikisnya rasa nasionalisme. Menurunnya rasa nasionalisme ini dapat dilihat dari adanya berbagai segi permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dari segi Politik, Ekonomi, moralitas, dan belum lagi pandemi virus korona yang semakin melejit, ditambah adanya PPKM yang semakin menghimpit, rakyat kecil banyak yang menjerit, sakit dan muassih banyak lagi. Ditengah tengah itu semua mang Ade tetap semangat, ceria, dan terlihat dari wajahnya yang penuh kebanggan, meskipun hanya memasangkan beberapa bendera sebagai rasa syukurnya bahwa kita akan merayakan hari merdekanya negara kita tercinta indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebait puisi motivasi yang penulis covas
Karya : X IPS 2
Dimana engkau generasi ku…
Masihkah kita terlena…
Dengan keterpurukan negeri…
Kesetiaan yang tergadai
Kejujuran yang begitu langka
Loyalitas hanyalah tameng untuk mendapatkan keuntungan diri semata..
Inikah cermin kita generasi ku…
Dimana jiwa sumpah pemuda itu..
Kemana kita bawa pertiwi ini…
Aku bertanya…
Namun pertanyaanku karam
dicadas – cadas bebatuan tajam..
Bangkitlah generasiku…
Lupakah kita atau hati kita telah mati..
Perjuangan yang ditebus dengan nyawa..
Kemerdekaan yang diraih dengan darah dan derita…
Bangkitlah bangsa ku…
Kita lanjutkan perjuangan dengan kwalitas diri..
Kita pertahankan kemerdekaan Pertiwi dengan prestasi..
Karena Indonesia harga mati.
Bangkit bersama karena kita bisa.
Penulis : Gian Sugiana