86BERITA// ACEH TIMUR - Aktivis Aceh Timur, Razali alias Nyak Li sangat mengherankan sikap DPRK Aceh Timur, yang dirasa aneh dan tidak nyambung dengan persoalan masyarakat saat ini.
Padahal menurut Nyak Li, saat ini sebagian besar masyarakat Aceh Timur banyak mengeluhkan soal penerimaan BLT yang dipersulit melalui surat edaran Bupati Aceh Timur beberapa waktu lalu, dengan sejumlah persyaratan tertentu.
" Masyarakat sedang menjerit karena kesulitan dapat BLT bersyarat akibat surat edaran bupati, koq DPRK malah lebih fokus mikirin sampah, ada apa ini koq enggak nyambung begitu, dan kesannya ngawur, apa kalian takut menegur bupati?" kata Dan Provost Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (LKPK) Provinsi Aceh itu, Jumat 13 Agustus 2021.
Dia juga mempertanyakan rencana DPRK membentuk pansus dan memanggil sejumlah stakeholder di Aceh Timur terkait problem bantuan untuk masyarakat tersebut.
" Katanya mau panggil dinas dan pihak terkait persoalan masyarakat, mana hasilnya, koq enggak jelas," sebut putera Idi Cut itu.
Dia mengingatkan agar DPRK Aceh Timur tidak bermain - main dengan persoalan nasib masyarakat, dan serius menuntaskan setiap persoalan yang ada.
" Dewan jangan main - main dengan nasib rakyat, jangan menanggapinya asal viral saja, tapi tidak ada yang beres, itu contohnya termasuk soal gas beracun, Bimtek, pupuk dan gas bersubsidi serta lainnya, tidak jelas hasilnya," ketus Nyak Li.
Nyak Li menegaskan agar DPRK Aceh Timur sungguh - sungguh bekerja keras untuk masyarakat, dan menghindari upaya - upaya pencitraan yang tidak ada manfaatnya sama sekali bagi masyarakat Aceh Timur.
" Rakyat sudah menjerit karena pedih - pedih sekali hidupnya, kalian yang digaji mengurusi rakyat jangan sibuk di warung kopi, dan jangan terkesan seolah sedang mengurus rakyat tapi ternyata hanya pencitraan, kepingin viral, ini enggak zamannya lagi sibuk pencitraan, coba buktikan hasil kerja kalian untuk rakyat secara nyata dan tuntas terutama soal kemiskinan kronis," tegas Nyak Li.
Dia juga mengingatkan agar para pejabat di Aceh Timur, tidak merasa puas hanya dengan memberikan bantuan alakadarnya kepada masyarakat miskin, lalu difoto dan diviralkan, namun kenyataannya bertahun - tahun warga tersebut tetap miskin dan tidak pernah terbebas dari kesengsaraannya.
"Kalian jangan merasa puas cuma ngasi bantuan mie instan dan telor untuk rakyat miskin, lalu difoto dan diviralkan, karena mereka tetap miskin dengan itu, tugas kalian sebagai pejabat adalah bagaimana mensejahterakan mereka, membuat mereka keluar dari kemiskinan, memiliki harapan akan masa depan yang lebih baik," tutup Nyak Li. (Nurdin)