86 BERITA // TOBA - Aksi solidaritas para wartawan sebagai ungkapan rasa duka yang mendalam serta menuntut pihak kepolisian segera membuka tabir kasus dan menangkap pelaku pembunuhan atas meninggalnya Pemimpin Redaksi media online Lassernewstoday.com Mara Salem Harahap terus bermunculan dari para wartawan dipenjuru tanah air, khususnya di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), Senin (21/6/2021).
Puluhan Wartawan di Kabupaten Toba yang tergabung dari berbagai media baik wartawan TV, Cetak maupun online melakukan aksi dan bergerak dari titik kumpul Lapo Laklak Jalan SM Raja Balige, dengan berjalan kaki melalui rute Jalan Gereja, lalu ke Jalan Raja Paindoan dan berhenti untuk orasi di Bundaran Balige.
Massa peserta Aksi mengenakan dress code baju hitam dengan mengikatkan kain merah dikepala dan lengan kiri sebagai bentuk turut berduka bagi kalangan wartawan se tanah air
Usai orasi di Bundaran, massa lanjut bergerak ke Jalan Mulia Raja, masuk Jalan LP Balige, hingga tembus ke jalan besar Patuan Nagari dan kembali ke titik awal di Jalan SM Raja.
Pimpinan aksi, Marimbun Marpaung mengatakan aksi solidaritas ini sebagai ungkapan duka mendalam atas meninggalnya wartawan Siantar-Simalungun, Marshal Harahap.
"Kami meminta Kapolri dan Kapolda Sumut untuk menuntaskan kasus pembunuhan ini, tidak hanya pelaku, tapi sampai kepada otak pelaku. Kami juga meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati, setimpal dengan apa yang dilakukan," ujar Marimbun.
Senada, Hotman Siagian selaku orator mengutuk keras aksi pembunuhan itu. Dalam orasi, Hotman menyuarakan bahwa Wartawan bukanlah binatang yang bisa dihabisi nyawanya secara keji.
"Wartawan bukan binatang, wartawan adalah pejuang keterbukaan informasi publik, maka hentikan kekerasan terhadap wartawan," seru Hotman dengan nada lantang.
Ia juga meminta seluruh pihak yang merasa keberatan dengan pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik agar menempuh jalur hukum yang berlaku di negara ini.
"Ada undang-undang yang mengatur pekerjaan jurnalistik, jika ada yang merasa dirugikan, maka tempuhlah jalur yang tepat. Ada Dewan Pers sebagai lembaga resmi yang mengayomi seluruh wartawan, jangan kebiri kebebasan Pers," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, diadakan juga pembacaan puisi yang disadur dari lagunya Iwan Fals berjudul 'Lagu Buat Penyaksi' oleh wartawan Waspada, Ramsiana Gultom. Puisi tersebut berisi tentang matinya seorang wartawan saat melakukan tugas jusrnalistik. Puisi tersebut sekaligus sebagai ungkapan duka atas meninggalnya seluruh wartawan Indonesia akibat pemberitaan dan pekerjaan jurnalistik.
Seluruh aksi berjalan dengan tertib dengan menerapkan protokol kesehatan dan dalam pengawalan personil Polres Toba. (88)